Powered by Blogger.
RSS

Examination Is Passed Away

Hallo bloggie, long time no see and now I come back from execute a mission. Look at this!

USEK                                     : PASS
UNAS                                     : PASS
RSBI                                      : PASS
UJI KOMPETENSI                     : ALMOST...

Alhamdulillahirabbilalamin, ya Allah... Lega deh, rasanya, sekarang udah bisa nafas dengan normal lagi. Siapa yang nggak senang coba kalau yang namanya national/international exam itu udah berakhir di tahap SMP ini :D (cuma orang sarap yang masih mau ujian terus -___- #eh bercanda deng)
Yang membuat hati ini cenat cenut (gitu kata anak muda jaman sekarang) sekarang cuma satu, hasilnya... hasil... hasil... Nggak tega, nggak rela, dan nggak bangga kalau nanti hasilnya CUMA 37 an. Bayangin, sekolah selama 3 tahun di SMP *sensor* masa hasilnya yang pas-pasan aja. Padahal kerja kerasnya udah yang sealaihom gambreng, sampai sempet vakum gara-gara erupsi Merapi dan tempat belajarpun ngungsi, berangkat pagi buta pulang sore, nggak ikut jam kenol karena telat padahal udah dibelain lari-lari dan nggak sarapan pula (eh pengalaman lho ini :D), tugas ina ini itu, buku-buku sampai numpuk siap dikerjain di kamar, sekolah lain libur eeeh... nggak libur-libur juga, satu lagi! Sekolah 3 tahun udah bayar mahal-mahal tuh, inilah perjuangan, apa pantas dapat nilai pas-pasan, huh? Perjuangan yang bermakna, “You don’t stop until you get it right, if you don't get it right, you start over again... and you keep on going as long as you have to”

Kalau dikembalikan lagi. Lihat deh, perjuangan para guru buat nggenjot nilai-nilai kita, prestasi kita, dan semangat kita. Terutama Bu Narsih yang paling sering ngasih motivasi, Pak Ponidi yang selalu buat kejutan-kejutan baru dengan soal matematikanya (O_o), Ma’am Koes yang selalu sabar setiap ngajar ^^ “Sorry, Ma’am”, dan tiga guru yang kerjasamanya luar biasa: Bu Eny, Bu Ninik, dan Pak Anung yang berusaha buat nggenjot nilai IPA anak-anak yang fluktuatif *ecieeee bahasanya* and last... Bu Woro yang selalu merhatiin anak-anaknya, berusaha untuk memotivasi anak-anaknya, dan yang memfasilitasi ayam tiga berku + roti mulia setiap pagi sebelum UNAS, “Makasih ya, Bu. Enak lho hehehe!” So nothing is appropriate than saying, “Thank you so much for teaching us, sir/ma’am”  

Satu hal yang sekarang masih harus dijalani, UJI KOMPETENSI... Ya Allah, aku benci harus bilang ini! Tes lagi buat dapetin sertifikat, uji coba seni budaya anak-anak. Kapan libur? Kapan lulus? Kapan ganti baju jadi putih abu-abu? :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komen:

Post a Comment