Bayang-bayangmu selalu datang
dan mengingatkan tentang
janjimu sendiri
agar aku tetap menunggu di sini
untuk tujuh abad lagi
Dan tujuh abad telah lewat
tanpa sepucuk surat.
Tetapi bayang-bayangmu
tetap datang setiap malam
menegaskan janjimu
tentang masa depan.
Barangkali:
kesediaan menderita,
menjaga tetap setia,
adalah nilai-nilai puisi.
Di tengah perubahan dalam kehidupan
nilai-nilai itu tetap dinyanyikan
sebagai kebanggaan impian.
Pertanyaannya:
masihkah kau kenali
suaramu sendiri
yang terekam di dalam hati?
Sebenarnya puisi ini lagi diarahin ke seseorang *kayak nyindir gitu loh* buat Mas C, please lah. Sadar aja ya, yang lebih baik masih banyak dan janganlah kalau kamu ngumbar-ngumbar semua yang ada di kamu, oke!
0 komen:
Post a Comment